Langkah-langkah Taktis Mengurai
dan Mengatasi Kemacetan di Jakarta
Penulis: Suranto, http://www.masranto.blogspot.com
Wah...macet gak ketulungan....setiap hari orang akan mengeluh demikian.
Sampai kapan Jakarta macet terus? Kami mengusulkan beberapa langkah taktis kepada siapapun yang membaca tulisan ini, syukur-syukur tulisan ini dibaca oleh Bapak-Bapak pengambilan kebijakan dan keputusan.
Langkah-langkah berikut harus dikombinasikan sebagai formula mengatasi kemacetan. Memulai langkah hari ini dengan mengerahkan segala sumber daya, setelah 5 tahun ........ kemacetan
hanya sebuah cerita yang telah lalu.
1. Bangun besar2an angkutan massal (kereta, busway), jangan cuma di Jakarta tapi sampai ke pinggiran Bodetabek.
2. Bangun sebanyak2nya fasilitas park and ride di daerah pinggiran Jakarta, baik di dekat akses tol maupun stasiun KA.
3. Himbau masyarakat utk tdk bawa kendaraan ke kantor, bagi yg tetap bawa, berlakukan tarif parkir yang tinggi minimum Rp100ribu per 2jam.
4. Berlakukan nomor kendaraan genap ganjil sesuai tanggal hari itu.
5. Berlakukan pajak progressive yg sangat tinggi untuk kepemilikan kendaraan yg kedua
dst.
6. Hapus semua on street parking, kalau tdk mungkin kenakan tarif yang tinggi minimum
Rp50ribu per jam dan awasi dengan ketat parkir liar.
7. Berlakukan 3 in 1 dengan konsisten, beri dispensasi bagi yg ingin privasi dgn wajib stiker yg
tarifnya Rp10juta per bulan.
8. Mewajibkan instansi dan perusahaan menyediakan bus jemputan untuk karyawannya.
9. Beri subsidi dan insentif untuk angkutan umum dan perusahaannya agar berkembang dan maju dengan pelayananan yg bagus. Kondisi angkutan umum yang bagus dan nyaman akan menarik orang untuk berpindah dari mobil pribadi ke angkutan umum.
10. Ketika macet, contohnya di semanggi, prioritaskan bus2 umum yg penumpangnya berdesakan yg ingin masuk tol jangan disuruh jalan terus karena memprioritaskan mobil pribadi.
11. Abaikan ego sektoral, lakukan penegakan hukum dengan benar sehingga menimbulkan efek jera bagi pelanggar disiplin lalu lintas.
Semoga langkah-langkah penyelesaian di atas dapat mengurai benang kusut kemacetan di Jakarta, dan apabila Jakarta berhasil mengatasi kemacetan akan menjadi barometer bagi kota-kota lain untuk melakukan langkah serupa dalam upaya mengatasi kemacetan.
Keberhasilan mengatasi kemacetan akan mengurangi polusi, carbon, BBM, kalau dikonversi dengan uang....wow besarnya gak ketulungan...tidak percaya? Atasi kemacetan dulu.....baru nanti akan merasakan manfaatnya.
salam pak ranto
BalasHapuskiatnya banyak banget, kira-kira mana yang bisa sinergi ya dengan kereta api dan moda lain
Mari kita berbagi, biar ka maju
kunto
@Kunto: langkahnya bisa kombinasi, atau secara radikal kita lakukan semua langkah.....biaya bagaimana? pemrintah punya dana kok, hanya dibutuhkan political will saja. Penghapusan subsidi BBM sudah dihitung akan menghemat anggaran Rp 40 trilyun, katakanlah 1/4 nya hasil penghematan dari Jabodetabek, selama 5 tahun sudah Rp 50 trilyun, cukupkan untuk melakukan langkah-langkah tersebut. Mari dimulai dari kita sendiri dengan tidak membawa kendaraan pribadi ke kantor.....
BalasHapusSaya setuju pak.
BalasHapusDi tambah jakarta pusat nya kegiatan Indonesia, seharus sebagian kegiatan di alihkan ketmpt lain, sehingga fungsi dari kota jakarta b'kurang.
Saya setuju pak.
BalasHapusDi tambah jakarta pusat nya kegiatan Indonesia, seharus sebagian kegiatan di alihkan ketmpt lain, sehingga fungsi dari kota jakarta b'kurang.
Dan mengurangi mobilitas kendaraan di jakarta serta mengurangi perpindahan peduduk ke jakarta.